BKM Sido Maju Tosaran mendapat giliran awal untuk audit independen tahun buku 2012. Persiapan audit ini, bisa dibilang mendadak, bisa dibilang tidak. Sebenarnya jadwal audit sudah diberikan jauh-jauh hari, Sido Maju mendapat giliran nomor dua setelah Gumilang (Langkap).
Kondisi Sekretariat BKM Bambang Wibowo yang sedang berduka karena kematian ayahanda tercinta, sepuluh hari sebelum pelaksanaan audit, membuat persiapan audit (khususnya bidang kesekretariatan) menjadi mepet. Praktis sang sekretaris bisa konsen mempersiapkan audit 3 hari saja. Padahal banyak yang harus dipersiapkan seperti bukti uang keluar yang masih banyak belum dibuat dan ditandatangani. Ditambah lagi akta notaris dan AD ART yang merupakan kelengkapan audit, "kesingsal" alias entah ngumpet dimana.
Malam menjelang audit, banyak yang harus dipersiapkan, termasuk kelengkapan-kelengkapan seperti cash opname, dana alokasi dari upk yang harus ditabung agar tidak ada uang cash yang melebihi aturan (maksimal 1 juta rupiah uang kontan yang boleh dipegang sekretaris), belum lagi persiapan akomodasi audit.
Sampai jam rencana kedatangan tim auditor, persiapan masih belum 100%, masih banyak yang harus dibuat. Akhirnya, setelah tim auditor datang, seluruh dokumen yang diperlukan sudah berhasil dipersiapkan, selain akta notaris dan AD ART.
Audit berjalan singkat bagi Sekretariat, hanya mengecek Buku S9 (laporan lengkap keuangan) dan 3 buku bantu (buku kas, buku bank dan buku bop). Buku2 lain seperti sosial, lingkungan buku hutang piutang dan lain-lain tidak diperiksa detail karena memang tidak ada transaksi. Proposal dan LPJ juga hanya dicek kelengkapannya seadanya. Akhirnya auditor pak Sutono dari KAP Aria Makmur Semarang meminta fotokopi dari lembar terakhir setiap buku utama dan buku bantu, plus LPJ dan Proposal salah satu proyek PNPM tahun 2012.
Audit untuk UPK berjalan lebih lama karena ditemukan selisih sebesar 5ribu rupiah. Dengan dibantu oleh 3 orang faskel, akhirnya ketemu juga sumber selisih, yakni kesalahan penjumlahan.
Secara umum, tim auditor dari KAP Aria Makmur Semarang menyatakan puas dengan pembukuan yang ada karena dianggap sudah baik. Ada sedikit catatan yang disampaikan oleh mereka, yakni data buku bank yang disajikan oleh sekretariat hanya sampai akhir periode tutup buku (tahun 2012), padahal audit dilakukan bulan 3 tahun 2013, sehingga ada 1 transaksi yang tidak bisa dicek karena dieksekusi pada bulan 1 tahun 2013. Untuk UPK, tim auditor memberikan catatan bahwa semestinya dana tabungan nasabah tidak boleh digulirkan lagi, tapi khusus ditabung. Pertimbangannya jika sewaktu-waktu tabungan tersebut akan diambil oleh nasabah, UPK tidak gelagapan karena tidak ada dana. Tapi tim auditor masih "memaafkan" karena jumlah saldo di bank masih lebih besar dari jumlah total tabungan nasabah.
Audit selesai jam 13.00.